Abstrak
Virus adalah gen penyebab infeksi yang hanya dapat hidup di dalam sel hidup, yaitu
pada sel hewan (temasuk manusia), tumbuhan, jamur, dan bakteri. Salah satu
penyebaran virus adalah melalui udara (airbone). Contoh langkah utama
pencegahan penyebaran dan pengendalian virus airbone adalah isolasi. Ruang
isolasi dapat mencegah virus atau penyakit infeksi lainnya menular dan menjangkit
manusia. Dalam perancangan ruang isolasi dipengaruhi oleh debit aliran udara
dimana supply air harus lebih rendah dari exhaust air sehingga tercipta ruangan
dengan tekanan negatif. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian
mengenai perancangan ruang isolas negative pressure. Hasil data penelitian
sebelumnya belum bisa mencapai standar yang baik untuk ruang isolasi negative
pressure. Sehingga akan dilakukan perancangan ulang mengenai penelitian
sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan pengambilan ukuran tekanan, temperatur
dan relative humadity selama dua jam di dalam kabin prototipe ruang isolasi
betekanan negative kemudian, data akan dianalisis antara penelitian sebelumnya
dan penelitian rancang bangun ulang. Berdasarkan hasil pengujian maka diperoleh
nilai untuk penelitian sebelumnya adalah: RH 51%, tekanan kabin -16,5 Pa, dan
temperatur kabin 25oC. Sedangkan untuk rancang bangun ulang didapat hasil: RH
52%, tekanan kabin -15,5 Pa, dan temperatur kabin 22oC. Selain itu, Pada penelitian
sebelumnya didapatkan nilai: COPactual 3,04, COPcarnot 3,88, efisiensi 78,5%,
dan EER 9,86 BTU/W.h. Sedangkan pada rancang bangun ulang diperoleh:
COPactual 3,61, COPcarnot 4,47, efisiensi 80,8%, dan EER 12,31 BTU/watt.
Dengan demikian, dapat disumpulkan bahwa penelitan rancang bangun ulang lebih
baik daripada penelitian sebelumnya.
Kata Kunci: Ruang Isolasi, Tekanan Negatif, Tekanan, Covid-19