Detail Laporan TA : Naufal Al Munawar

Naufal Al Munawar (2021) MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT MELALUI GAME INTERAKTIF Tugas Akhir, Teknik Informatika
Politeknik Negeri Indramayu.

Text LAPORAN BAB 1 ( Download )

Anak tunarungu merupakan kelompok anak yang mengalami gangguan pendengaran, yang berdampak negatif pada perkembangan bahasa dan kemampuan berbicara mereka. Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, yaitu sistem yang melibatkan isyarat tangan, jari, dan gerakan tubuh lainnya untuk mewakili kosakata bahasa. Namun, keterbatasan jumlah pengajar bahasa isyarat dan minimnya sarana belajar menjadi kendala besar. Penelitian ini bertujuan untuk merancang media belajar berbasis desktop yang dapat mengatasi kendala tersebut dengan mengembangkan aplikasi game berbasis desktop yang mendukung pembelajaran bahasa isyarat. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan Unity, sebuah platform pengembangan game yang memungkinkan pembuatan aplikasi interaktif dengan elemen multimedia. Melalui Unity, aplikasi ini mengintegrasikan berbagai fitur seperti video, animasi, dan gambar yang membantu pengguna dalam belajar bahasa isyarat dengan cara yang menyenangkan. Aplikasi ini juga menyertakan Non-Player Character (NPC) yang berfungsi untuk menampilkan dan menjelaskan gerakan bahasa isyarat, meningkatkan interaksi dan pemahaman pengguna. Proses perancangan aplikasi mencakup pembuatan alur permainan yang intuitif dan menyenangkan, dengan latar belakang permainan yang dirancang untuk menarik perhatian anak-anak tunarungu. Background permainan dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung fokus pengguna. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk menyediakan alat pembelajaran yang efektif, sehingga anak-anak tunarungu dapat lebih mudah mempelajari bahasa isyarat dan mengurangi kesulitan dalam berkomunikasi. Melalui pengembangan dan penerapan fitur-fitur tersebut, aplikasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kemampuan berbahasa anak-anak tunarungu dan memperluas akses mereka terhadap pendidikan bahasa isyarat