Detail Laporan TA : Siti Asrofah

Siti Asrofah (2021) Implementasi Manajemen Hipertermia Pada By.N Dengan Hipertermia Di Ruang Gincu 2 RSUD Indramayu Tugas Akhir, Kesehatan
Politeknik Negeri Indramayu.

Text LAPORAN BAB 1 ( Download )

Latar Belakang: Hipertermia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh berisiko naik di atas 37,8°C atau sampai dengan 38,8°C. Hipertermia merupakan kondisi yang terjadi saat suhu melebihi suhu normal. Hipertermia disebabkan oleh kegagalan pada sistem yang mengatur suhu tubuh untuk membandingkan tubuh. Suhu tubuh terlalu tinggi akan menyebabkan muncul keluhan mulai dari kram otot, gangguan pada otak hingga gangguan sistem saraf. Tujuan: Studi kasus ini menggambarkan implementasi manajemen hipertermia pada By.N dengan hipertermia di Ruang Gincu 2 RSUD Indramayu. Metode: Studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus guna mendeskripsikan implementasi manajemen hipertermia untuk pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi bayi dan wawancara perawat atau keluarga bayi. Hasil: Hasil menunjukkan setelah dilakukan implementasi manajemen hipertermia terdapat penurunan kulit merah dari skala 1 (meningkat) menjadi skala 5 (menurun), penurunan konsumsi oksigen dari skala 1 (meningkat) menjadi skala 5 (menurun), penurunan pucat dari skala 1 (meningkat) menjadi skala 5 (menurun), penurunan takikardi dari skala 1 (meningkat) menjadi skala 5 (menurun), penurunan takipnea dari skala 1 (meningkat) menjadi skala 5 (menurun), penurunan suhu tubuh dari skala 1 (memburuk) menjadi skala 5 (membaik), penurunan suhu kulit dari skala 1 (memburuk) menjadi skala 5 (membaik). Kesimpulan: Suhu tubuh bayi di rumah sakit sebelum diberikan kompres air hangat seluruhnya berada pada kategori hipertermia. Suhu tubuh bayi setelah dikompres air hangat seluruhnya pada kategori normal (tidak hipertermia) terdapat pengaruh kompres air hangat terhadap perubahan suhu tubuh bayi di rumah sakit. Kata Kunci: Hipertermia, Kompres Hangat, Manajemen Hipertermia.