Detail Laporan TA : ALFARISI

ALFARISI (2018) PENGUJIAN PERFORMA MESIN VACUUM GRAIN CONVEYOR JENIS BLOWER SHIROCCO DAN BLOWER CENTRIFUGAL Skripsi, Teknik Mesin
Politeknik Negeri Indramayu.

Text LAPORAN BAB 1 ( Download )

Di Indramayu sendiri proses tersebut masih dilakukan dengan manual yaitu dengan tenaga manusia. Mesin vacuum grain conveyor sendiri memiliki prinsip kerja dimana memanfaatkan udara bertekanan yang dihasilkan putaran blower yang kemudian menghisap padi masuk kedalam cyclone dan dihantarkan melewati airlock, dimana padi tersebut akan jatuh didalam selang outlet. Angin yang dihisap oleh blower akan diteruskan untuk mendorong padi yang jatuh didalam selang outlet untuk keluar. didapatkan perbandingan kecepatan udara yang grafik dengan kecepatan maskimal 10,94 m/s yang diperoleh dari kecepatan motor 1200 RPM. Pada outlet didapat kecepatan maskimal 10,95 m/s yang diperoleh dari kecepatan motor 1200 RPM. Didapatkan nilai akhir suhu tertinggi: cyclone mengalami kenaikan suhu pada setiap jamnya dimana suhu mula-mula 38,8° C dan setelah 5 jam suhu naik ke 47,1° C. Pada blower, suhu awal didapat 44,2° C dan mengalami kenaikan suhu pada 1 jam dengan nilai 54,7° C dan konstan pada nilai 53° C. Pipa outlet sendiri suhu awal didapt 47,2° C dan mengalami kenaikan hingga pada waktu 2 jam dengan nilai 53,2° C yang setelahnya suhu berkurang hingga suhu mencapai 50° C. Suhu awal yang terdapat pada airlock yaitu 40° C dan mengalami perubahan suhu yang tidak stabil. Kata kunci: Padi, Vacuum Grain Conveyor, Kecepatan Udara, Temperatur