Detail Laporan TA : HERI PRAYOGO

HERI PRAYOGO (2019) Sistem Kontrol Penyiraman Tanaman Otomatis Greenhouse Menggunakan Sensor Soil Moisture Berbasis Internet Of Things Tugas Akhir, Teknik Pendingin & Tata Udara
Politeknik Negeri Indramayu.

Text LAPORAN BAB 1 ( Download )

Greenhouse merupakan sebuah bangunan kontruksi yang berfungsi untuk menghindari atau memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki. Namun banyak greenhouse yang cara pengontrolannya masih menggunakan secara manual yaitu dengan menyiram tanaman setiap hari dilakukan oleh manusia. Tanaman kangkung sangat membutuhkan air yang cukup, kelembaban tanah yang sesuai untuk tanaman kangkung berkisaran antara 31% - 51%. NodeMCU dilambangkan sebagai mikrokontroler untuk disambungkan ke komponen lain seperti sensor soil moisture dan modul relay. Pada kontrol menggunakan input modul sensor soil moisture memberikan sinyal ke NodeMCU untuk membaca data pada sensor kelembaban tanah. Sebuah sensor soil moisture akan membaca kondisi apakah tanah dalam kondisi kering atau basah, ketika tanah dalam keadaan kering maka sensor akan mengirimkan sinyal ke relay untuk menjalankan pompa air. Setelah melakukan percobaan selama 10 hari pada tanaman kangkung, hari pertama pada tanggal 11 Juli 2022 sampai hari terakhir tanggal 20 Juli 2022, kelembaban tanah tanaman kangkung sangatlah stabil yaitu 606 RH atau 40,78% (lembab). Karena alat sistem kontrol penyiraman tanaman otomatis bekerja dengan baik, jika sensor kelembaban tanah lebih dari 700 RH, maka pompa air akan menyala untuk menyiram tanaman kangkung, dan jika sensor kelembaban tanah kurang dari 500 RH maka pompa air otomatis akan mati. Komunikasi untuk Internet of Things dapat dirancang dengan menggunakan NodeMCU untuk menghubungkan sistem dengan internet menggunakan wifi. Aplikasi IoT yang digunakan adalah blynk untuk memantau dan mengontrol sistem dari jarak jauh. Kata Kunci : Greenhouse, Internet of Things, NodeMCU, Blynk, Sensor Soil Moisture